Jumaat, 11 September 2009

Cinta di rumah Hassan Al Banna

22 Ramadhan 1430

Selesai menghabiskan bacaan buku 'Cinta di rumah hassan Al Banna', mataku berkaca. Kelemahan diri begitu terasa. Malu rasanya aku pada Allah...Aku merasakan komitmenku sangat lemah dalam mendidik anak-anak seperti yang dikehendaki Allah dan diamalkan oleh Rasulullah . Rasa berdosa pada anak2, maafkan umi, im, kak ngah, man dan aqil.Lantas aku memanjatkan doa kepada pemilik hati ini.."ya Allah pimpinlah aku , bantulah aku, dan berikan kekuatan padaku untuk mendidik anak-anakku menjadi insan mulia disisiMu. Ya Allah panjangkan umurku dan suamiku agar kami berpeluang mendidik anak-anak kami seperti yang Engkau kehendaki "..Amin.

"Hasan al-Banna di mata anak-anaknya adalah orang tua yang telah memberikan cinta tulusnya kepada mereka semua. Bagaimana kelembutannya, kehalusannya, usahanya untuk tidak menyakiti anak-anaknya, semuanya menjadikan mereka anak-anak yang mudah diatur dan menurut. Inilah yg dikisahkan Saiful Islam, ketika dia mengatakan, "Ayah-semoga Allah merahmatinya-sangat lembut perasaannya. Dia sangat memelihara perasaan anak-anak dengan begitu berhati-hati. Dia mempunyai kemampuan yang membuatkan kami patuh tanpa perlu diperintah untuk mentaatinya. Kami menganggapnya sebagai seorang yg berwibawa yg menyebabkab kami senang mengikuti keinginannya dan tidak mahu melawannya" --Cinta di rumah Hassan Al Banna

Tiada ulasan:

Catat Ulasan